BENGKULU - Kawasan Hutan Lindung Raje Mendare, Gunung Patah, yang terletak di perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi salah satu lokasi tumbuhnya habitat bunga terbesar di dunia, rafflesia, baik bunga rafflesia jenis arnoldii maupun rafflesia jenis bengkuluensis yang merupakan bunga rafflesia jenis baru.
Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL), Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mencatat, sepanjang 2014-2015, sebanyak 35 kuntum bunga rafflesia mekar sempurna di kawasan hutan itu
''Lokasi bunga rafflesia yang mekar terbilang cukup ekstrem sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi peminat wisata alam. Itu karena rata-rata lokasi rafflesia mekar cukup jauh dari permukiman penduduk,'' kata Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Kabupaten Kaur, Nopri Anto, Kamis (28/1/2016).
Ia menjelaskan, bunga rafflesia arnoldii merupakan jenis rafflesia yang paling terkenal dan terbesar dari semua jenis yang ada di dunia. Bunga jenis itu memiliki diameter sekira 70-110 cm serta mempunyai warna oranye sampai oranye tua pada perigon.
Jenis rafflesia arnoldii ini, Nopri Anto mengemukakan, memiliki sebaran geografis yang paling luas, dengan sebaran terbanyak di Bengkulu.
''Kami menemukan site lokasi habitat rafflesia saat ekspedisi pendakian gunung patah tahun 2015,'' ucap pria yang juga salah satu anggota tim Ekspedisi Gunung Patah ini.
Sementara itu, rafflesia bengkuluensis merupakan jenis terbaru di Indonesia. Jenis ini terbilang langka sejak ditemukan dan dideskripsikan oleh Agus Susatya bersama dua rekannya dari Malaysia, Arianto, et Mat-Salleh di Desa Talang Tais, Kabupaten Kaur, tahun 2005.
Jenis ini, Nopri memaparkan, berukuran medium dengan diameter bunga antara 50-55 cm. Selain itu, helai perigon berwarna oranye tua atau merah batu bata.
''Rafflesia bengkuluensis mempunyai sebaran geografis terbatas, seperti di Talang Tais Kelam Tengah dan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur,'' kata Nopri.
Tidak hanya dua jenis bunga rafflesia yang bermekaran di kawasan Raje Mendare. Nopri mengatakan, di kawasan itu juga ditemukan habitat bunga Bangkai (amorphpophallus titanium) yang mengeluarkan bau busuk. Selain itu, ia menjelaskan, bunga bangkai ini tumbuh menjulang tinggi dengan ketinggian bisa mencapai sekira 4 meter serta berdiameter sekira 1,5 meter.
''Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (araceae). Bunga ini merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia dan bunga ini juga ada di kawasan Hutan Lindung Gunung Patah,'' tutur Nopri.
Secara terpisah, anggota tim Ekspedisi Gunung Patah lainnya, R Tri Prayudhi mengungkapkan, saat ini tim Ekspedisi Gunung Patah tengah membuat peta dengan pemodelan spasial GIS, sebaran habitat rafflesia di kawasan Raje Mendare, khususnya di wilayah Padang Guci, Kabupaten Kaur.
''Kami berharap dengan adanya peta yang terus di-update, titik-titik mekarnya bunga rafflesia dapat menjadi sebuah informasi untuk pengembangan wisata di Bengkulu,'' ucap pria yang akrab disapa Jack ini.
Ia menambahkan, keragaman jenis tumbuhan dan satwa liar yang terdapat di kawasan Raje Mendare Gunung Patah membuat kawasan ini tidak beralih fungsi menjadi perkebunan.
''Jangan sampai sebutan Bengkulu sebagai ‘land of rafflesia’ cuma omong kosong kalau habitatnya terus dirambah,'' seru Jack. (erh)
http://news.okezone.com/read/2016/01/28/340/1299051/di-hutan-lindung-ini-35-rafflesia-mekar-sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar