Senin, 25 Januari 2016

Bengkulu Runner Test Running Trail di Bukit Kaba


"Nyaris kacengklak beberapa kali, terjelepok 3 kali, prosotan 2 kali, dan banyak lagi momen luar biasa selama di hutan ujar jack yang membuka jalur saat lari turun dari puncak.
Jika pada umumnya event lari dilakukan di jalan-jalan perkotaan, maka ‪#‎BengkuluRunner‬ mencoba hal yang berbeda dengan mengadakan event lari perdana di perbukitan dan pegunungan dengan lokasi TWA Bukit Kaba pada bulan september 2015 lalu.
Kategori lari seperti ini sering disebut dengan lari trail/trel atau lari halang rintang. Inilah cara unik petualangan para pelari dari Bengkulu runner yang setiap minggu pagi ngumpul di Sport center pantai Panjang untuk hidup sehat. Berlari di alam bebas sambil menghirup udara bersih sepuasnya dan memanjakan mata dengan pemandangan alamnya itu seru banget.
Namun kali itu gelar lari adventure perdana agak sedikit masalah dengan kabut asap yang ternyata kebakaran hutan di sumsel sampai juga ke wilayah Bengkulu.
Harusnya kami memulai lari jam 6.30 pagi tapi karena kabut alam yg bercampur dengan kepekatan kabut asap kami memutuskan memulai lari pada jam 08.00. Rahmat (Alumni Dimpa Univ Muhamadyah Malang) mulai melipat sarung tidurnya dan mengencangkan tali sepatu barunya. Jack (Alumni Mapala Univ Bengkulu) sudah tidak tahan ingin segera lari menuju puncak.
Dia bilang sudah berkali-kali ke puncak bukit kaba tapi menempuhnya dengan berlari baru kali ini. Devi istri saya yg mantan Ketua Mapala Universitas Lampung juga ingin segera mencoba track bukit kaba karena didengarnya didalam bukit itu ada byk sumber air panas alam (hot springs), "ini barang mahal", begitu katanya.
Tentu saja ini pengalaman baru kami karena berlari dengan sensasi asap dan jarak pandang 5 m tapi untungnya kami sdh siapkan masker untuk melindungi pernafasan kami. Beberapa pendaki gunung melihat heran karena katanya baru ini melihat ada yang berlari di bukit ini dengan bercelana pendek di suhu udara sekira 20°C dibawah 10°C dipuncak. "Jika kamu bergerak tubuhmu tetap panas meski udara diluar dingin" ujar Jack mantan mahasiswa pertanian yg biasa mengukur suhu tubuh kelinci percobaannya😀 di kandag peternakannya.
Targetnya sampai di puncak adalah 40 menit tapi kami sampai di puncak 1 jam. Kami tidak tahan untuk berhenti karena harus mengambil foto dibeberapa spot. Lari memang penting tapi foto jauh lebih penting😅.
Diperjalanan bertemu dengan rombongan polisi muda yg 2 malam bermalam dipuncak untuk kegiatan pembaretan. Bukit ini ternyata banyak dimanfaatkan langsung oleh orang2 untuk manfaat kegiatan fisik dan mental semoga mereka polisi2 muda itu membalas kebaikan alam bukit ini dengan menjaga dan menegakan hukum dan menjaga lingkungan disana, sesuai sumpahnya.
Dari puncak ketinggian 1973 mdpl Bukit Kaba Curup Bengkulu kabut alam bercampur kabut asap pekat kiriman provinsi tetangga semakin tebal.
Akibatnya kami tidak bisa melihat kawah vulkanik di kalderanya. Usai berfoto kami tidak berlama dipuncaknya karena kami harus melanjutkan proyek lari kami. Berlari dengan menuruni tebing curam nampaknya lebih mudah dari berlari menanjak tapi justru kehati-hatian harus tetap menjadi prioritas jangan sampai kami cedera, ingat kami ingin terus berlari hingga tua.
Ditengah pelarian dalam hutan lebat kami menemukan apa yg dicari istri saya sumber air panas alam (hot springs). Istri saya bilang sewaktu dia tinggal di Taipei dia melihat hanya orang kaya yang bisa menikmati hot springs tapi di bukit ini orang miskinpun bisa sepuasnya berpancuran dibawahnya bahkan jika mau sedikit gila bisa berendam di kolamnya, tapi ingat jangan lama-lama karena saya pesan setengah matang untuk dagingmu.
Kami berlari meneruni kaba melewati beberapa pendaki yg diantaranya masih peduli dengan alam dengan membawa kembali sampah2 makanan yg dibawanya meski dijalan masih banyak sampah ditinggalkan oleh pendaki. Sungguh mereka tidak berterimakasih pada alam.
Kami bertekad pada pelarian kami yang kedua di bukit kaba akan membawa karung untuk mengumpulkan sampah2 dibukit ini dan kami datang kembali untuk memperbaiki jarak tempuh dan kecepatan lari kami. We'll come again on you Kaba Hill
(Di sari dari groups Bengkulu Runner pengalaman bang ‪#‎uncu‬syamariefa)
Nah sobat Mountaineer berikut di bawah ini alasan berpetualang lari marathon di pegunungan.
Bagi pelari dengan jiwa petualang atau mereka yang jenuh menjajah berbagai rute jalanan kota, melirik jalur trail menjadi progresi yang alami. Selain demi memenuhi rasa ingin tahu, ada alasan lain mengapa lari trail patut dicoba.
Meninggalkan aspal dan merasakan pengalaman menjejakan kaki di alam menawarkan sensasi unik. Berlari melintasi hutan atau bukit memberikan tubuh bentuk latihan fisik yang berbeda. Permukaan tanah jalur trail juga tidak sekeras permukaan aspal. Kebaikan lari trail mencakup segala aspek, mulai dari fisik, mental, emosional, dan spiritual. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai lari trail.
Baik Untuk Tubuh
Lari di jalur trail akan mengurangi stres yang ditimbulkan dari hentakan kaki melawan permukaan keras. Sebagian tenaga yang berpindah dari aspal ke pergelangan kaki, tulang kering, lutut, dan pinggul akan berkurang ketika kaki mendarat di jalur trail karena permukaannya yang lebih lunak.
Baik Untuk Otak
Berada di tengah-tengah jalur trail merupakan kesempatan untuk melarikan diri dari penatnya kehidupan kota besar. Menggantikan kacaunya lalu lintas dan hiruk pikuk perkotaan dengan kicauan burung dan suara dedaunan pohon-pohon tertiup angin akan memberikanmu perasaan yang benar-benar asing – namun positif. Menghabiskan waktu bersama alam dapat menjadi suatu pengalaman spiritual bagi seseorang.
Coba Dengan Hati-hati
Suatu jalur tidak harus curam, berbatu atau dipenuhi akar pohon serta semak belukar untuk disebut ‘trail’ – atau untuk memberikan pengalaman positif bagi jiwa raga. Cukup dengan berlari di jalur tanpa aspal, seperti tanah, pasir, atau kerikil, akan melatih tubuhmu dengan cara yang berbeda dan kamu akan merasakan pergantian suasana dari jalanan biasa.
Pemula disarankan untuk pertama berlari di jalur dengan permukaan rata sebelum mencoba jalur yang lebih menantang, seperti rute dengan permukaan miring atau tanjakan.
Bagi yang telah ‘naik kelas’ ke jalur trail dengan permukaan berliku dan curam penting untuk selalu berhati-hati walaupun kamu merasa telah berpengalaman. Alam tidak bisa diprediksi dan selalu ada resiko cedera akut seperti sprain pergelangan kaki .
Namun berlari di permukaan yang tidak rata bisa membuatmu lebih kuat secara keseluruhan karena tubuh akan lebih banyak menggunakan otot-otot kecil yang berfungsi memberikan stabilitas dan kesimbangan – terutama di sekitar pergelangan kaki.
Poin terakhir untuk diingat adalah untuk bersabar. Jangan memaksakan diri, terutama bagi yang baru pertama atau beberapa kali mencoba lari trail. Berikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan bentuk latihan baru ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar