oleh : Blogger Mr.Gymnam Diantara Paku dan Resam
Ya' pertama kalinya melihat judul,pasti terbesit pikiran..hmmm bukit,ketinggian dibawah 1000 m dpl,ndak jauh,bisa ditempuh P-P dalam sehari,kurang menantang,tidak ada yang menarik..tapi maaf para pembaca..bagi saya Bukit Daun menorehkan kisah yang dalam dalam perjalanan saya sebagai pecinta gunung dan alamnya.deskripsi diatas jauh dari yang anda bayangkan..
Di Bukit daun itulah perjalanan terlama dalam sejarah saya mendaki gunung untuk menuju satu lokasi..lama dikarenakan didalam perjalanan;
Pertama mencari warga setempat/kuncen yang bersedia mengantar tapi tidak segera dapat,kedua medan yang berat dan (sepertinya) tidak pernah dilalui manusia,ketiga sempat nyasar sebentar di awal perjalanan,keempat saya cidera di hari kedua dan ditambah lagi dalam perjalanan turun),kelima masa pemulihan saya di desa selama 2 hari termasuk ritual kuncennya..
Sedikit profile tentang Bukit Daun
Ketinggian: 2467 m dpl
Desa terdekat Bermani Ulu Raya.
Start pendakian Kebun teh bermani ulu +-600 m dpl
lama tempuh estimasi jika normal tanpa halangan 2 hari p-p.
versi Adrian 3 hari 3 malam..
Beberapa fakta lain:
-Walaupun dinamakan bukit,tapi ketinggian bukit daun melebihi 1000 m dpl.
-Masuk dalam kabupaten rejang lebong dengan ibukota Curup.
-Salah satu gunung tertinggi di propinsi Bengkulu
-Salah satu gunung di deretan pegunungan bukit barisan wilayah bengkulu.
-Di kaki bukit daun,terdapat obyek wisata alam yang menarik untuk dikunjungi,telaga tujuh warna dan telaga gadang.yang sayangnya potensi ini belum tergarap dengan baik.
-Di sebelah..kurang lebih..km terdapat Bukit Kaba,di sebelah...terdapat bukit hulumayus dan bukit gedang hululai...disebelah..terdapat Danau Tes yang konon Sumanto pernah berencana datang untuk menantang naga penunggu danau tes.hehe
Untuk menuju Bukit Daun..
pertama kita menuju ke propinsi Bengkulu dulu pastinya..
Dari ibukota bengkulu menuju curup kurang lebih 80 km,dari Curup kemudian menuju ke desa bermani ulu raya kurang lebih 20 km..
Selain dari bengkulu untuk menuju Curup bisa ditempuh dari Lubuk linggau,Sumsel kurang lebih 60 km kemudian menuju desa yang sama.
dari desa tersebut kita menuju kebun teh terdekat.dari kebun teh dimulailah pendakian yang menantang....
Catatan (selanjutnya akan saya lengkapi,sekembali ke tanah air dan saya buka diary)
Bukit DAun,gunung pertama yang dituju dalam ekspedisi sumatra 2007..
team: Adrian,Kang Topa,Hambali a.k.a Gembel.
dan tentu warga bermani ulu raya yang ikut mengantar kami:
-Kak Heri,Kak Samsul,Kak....,dan atas seijin Kak Ridwan selaku sesepuh bukit daun..
Hari pertama
- Dari Lubuk linggau menuju Curup, dari Curup mencari desa terdekat berdasarkan peta.yakni desa Bermani ulu raya.sampai didesa hari mulai gelap,terdengar adzan magrib dan saya memutuskan berhenti di musholla terdekat untuk sholat.usai sholat maghrib kami ngobrol dengan warga yang sedang berada di musholla,dari percakapan itulah kami jadi tahu kalo warga yang tinggal di bermani ulu raya kebanyakan adalah transmigran dari pulau jawa,dan berlangsunglah percakapan yang akrab..kemudian salah seorang sesepuh warga trans mengajak kami singgah dirumah beliau dan akhirnya kami menginap disana selama 3 hari..
Hari Kedua
-Pagi dah menyapa dan kita semua masih belum beranjak,wajar masih ingin menikmati segarnya udara pegunungan...
di hari kedua,tujuan pertama mencari guide atau penduduk yang biasa ke gunung kemudian silaturahmi ke pak kades untuk melapor diri..sampai malam tiba,kami belum menemukan orang yang biasa naik ke bukit daun.
Hari Ketiga
-Mulai ada titik cerah,akhirnya bertemu dengan kak Ridwan..beliau adalah orang asli rejang dan kuncen bukit daun. dari kak Ridwan ada beberapa orang yang bersedia mengantar. dan berangkatlah kita pada siang hari setelah pkl 13.00 siang..
start dari perkebunan teh diatas desa bermani ulu raya.start awal pendakian +- 700 m dpl. perjalanan awal lebih banyak menanjaknya daripada bonus track.dan jalur harus dibuka terlebih dahulu dengan parang,karena melewati belukar dan bekas perkebunan..betul2 banyak menguras tenaga di hari pertama ini. dan kami memutuskan ngecamp disekitar ketinggian +-1000 m dpl. vegetasi masih campuran antara bekas perkebunan-perdu menuju hutan gunung bagian bawah.
Hari keempat
Pagi jam 10.00 memulai lagi perjalanan setelah mengisi bensin perut,mie dan nasi...(-:
kemudian memasuki hutan pegunungan bagian bawah(Lower montane forest)setelah 2 jam jalan dengan ciri2 batang pohon sudah ada lapisan lumut dan kelembapan tinggi,beberapa anggrek mulai menampakan diri,tapi untuk Nepenthes tidak terlihat sama sekali pada ketinggian 1200 m dpl.di ketinggian ini kami sempat hilang orientasi menuju ke arah gunung kepala monyet tapi berkat kecermatan mr.gembel menlihat ulang gps dan insting kak heri akhirnya bisa teratasi..dan pada hari ini penambahan ketinggian tidak terlalu banyak dan kami ngecamp di ketinggian +-1400 m dpl.karena tanpa disadari hari sudah mulai gelap. dihari keempat ini kita mulai kehabisan air karena dirasa kesempatan untuk mendapatkan sumber air diperjalanan selanjutnya minim. maka malam itu juga kami mulai menderes rotan untuk dikumpulkan airnya dalam botol air mineral satu liter.
kemudian kami mulai membikin api unggun. untuk megusir nyamuk gunung yang ganas.
Hari keempat tengah malam
satu persatu mulai mengantuk,tinggal saya dan 2 orang masih terjaga..bukit daun sudah nampak karena langit malam yang cerah...entah karena saya berhalusinasi atau "efek gema"dari kampung di kaki gunung. pelan2 saya dengar suara gamelan dari arah bukit daun..awalnya pelan,lama kelama2an semakin jelas..
uniknya nada gamelan tidak seperti pada umumnya.ada nada tersendiri..sulit untuk dideskripsikan disini. dan semenjak saya dengar suara tersebut saya putuskan diam tidak berkomentar,pura2 tidak dengar sambil menikmati pemandangan di langit..
dan akhirnya saya pun diserang kantuk juga dan segera menempatkan diri di tenda,mencari posisi wuenak.
saya merasa tidur nyaman sekali..serasa tidur berjam2.dan kisah lain berlanjut..
ditengah tidur saya bermimpi bertemu gadis ehm cewek sexy dengan pakaian baju tradisional (seperti kemben)di suatu tempat seperti rumah tua. si cewek menarik2 tangan saya sembari menunjuk ke bukit daun dan tidak berkata sepatah pun dengan ekpresi beku..segera saya bangun dengan kaget..jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
Hari ke lima
Pagi sekitar jam 6,Saya lihat kak Heri dan Samsul sudah mulai berkemas..mendadak kak Samsul mendekati saya dan bertanya "Saya lihat semalam ada cahaya masuk ditenda,saya yakin Adrian pasti bermimpi atau mungkin teman yang lain satu tenda juga bermimpi?.karena itu semacam pertanda,mimpi apa semalam?"
saya ceritakan mimpi saya dan kata Kak Samsul. "ya itu pertanda bagus,boleh melanjutkan perjalanan,klo mimpinya buruk hari ini juga kita harus turun"
hmmm..kadang ada misteri yang memang belum terjelaskan dalam perjalanan ini gumamku.dari gamelan dan cewek sexy..
Setelah semua rombongan berkemas dan perjalanan dilanjutkan kembali.
Medan semakin berat,karena jalur sepertinya tidak pernah dilewati manusia sebelumnya.kadang tiap jalan kami terpaksa berhenti kadang bergantian untuk membabat rotan/semak yang menghalangi jalan..dan untuk menyemangati, saya atau teman lain berteriak "Hajar JAY!!"
Kira2 perjalanan kaki 3 jam dari 'pos' sebelumnya, kak Heri menemukan sumber air yang terdapat di 'jurang' yg curam yg membelah jalur pendakian. dengan perasaan kemenangan kak Heri mulai turun mengambil air yg terdapat didasar jurang yg krg lebih 25 meter dalamnya.sumber aair tidak mengalir karena musim kemarau,namun beberapa jerigan dan botol aqua dapat terpenuhi akhirnya. dan bisa ditebak kualitas airnya yang keruh sehingga kami saring lagi pakai kain..
puas mengisi supply air,kami lanjut perjalanan, medan benar tidak ada bonus sama sekali..2 jam perjalanan berikutnya kaki saya yang kanan mendadak kram..dan saya terpelanting karena salah melangkah ketika sedang menahan sakit..jadilah perjalanan berikutnya menjadi lamban dan lamban..
Kemudian siang hari sekitar jam 2,altimeter menunjukkan ketinggian 1900 m dpl,yang artinya tinggal kurang lebih 500 meter lagi sampai dipuncak..
diluar dugaaan ketika saya sedang menahan sakit di kaki kanan dengan jalan tertatih2, saya melihat gerombolan rossete N.pectinata untuk pertama kalinya. ya! penampakan Nepenthes pertama kalinya di Bukit daun setelah menempuh perjalanan beberapa hari..!!
N.pectinata di bukit daun,bentuk kantung bawahnya bulat telur-gemuk,hampir menyerupai N.belii tapi dengan ukuran kantung lebih besar +-15 cm..
segera rasa sakit yg sudah menggelayut di kaki kanan sirna seketika(utk sementara hehe,this is just begining of another suffering)...
saya mencoba berinteraksi dengan segerombolan Nepenthes itu,saya seperti mendengarkan kisah jutaan tahun yang lalu tentang 'diaspora' jenis ini dari gunung lain yang menyebabkan mereka terdampar dan beradaptasi disini..
kemudian saya menyiapkan kamera,begitu juga dengan Gembel dengan kamera barunya pada waktu itu..memfoto dari berbagai sudut kemudian saya meminta pak Tofa untuk menyiapkan peralatan untuk mengkoleksi spesimen..sedangkan para penunjuk jalan,Kak Heri,Samsul memilih beristirahat sembari mencari jalur menuju puncak.
Beberapa bagian dari Nepenthes selanjutnya diambil untuk spesimen,yang selanjutnya di kirim Ke Herbarium Bogoriense dan ANDA..
selesai mengkoleksi spesimen,saya mulai mengamati sekeliling,mencatat tentang kondisi vegetasi dan melihat ke dahan2 pohon yang tinggi dengan harapan ada jenis lain selain N.pectinata disini..
Dari tempat saya berdiri keliatan dari pohon yg tinggi nampak beberapa individu N.spathulata menempel di dahan.
adalah tipikal N.spathulata dalam kaitan populasinya di pohon,lebih terlihat jarang dan terlihat sepert individual plant, tersebar, tidak seperti N.adrianii yang membentuk gerombolan tanaman,hampir mendominasi/memenuhi dahan pohon hingga penuh.
Dirasa tidak memungkinkan untuk mengambil specimen N.spathulata di pohon,saya melnjutkan perjalanan,dan selama perjalanan menuju puncak dikanan kiri terdapat 'lembaran' karpet N.pectinata.
Keberuntungan saya pada hari itu karena saya menemukan biji dari N.pectinata, merupakan kesempatan yang langka menjumpai biji atau bunga dari N.pectinata dialam karena N.pectinata lebih aktif memperbanyak diri secara vegetatif dibanding generatif. yang selanjutnya biji yang saya koleksi ini saya sebarkan ke anggota KTKI,untuk disemai..(sampe sekarang belum terdengar laporannya,bagaimana perkembangan bijinya..hehehe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar