Senin, 16 Mei 2016

Menguji Adrenalin di Jeram Sungai Ulu Manna

KOMPAS.com/FIRMANSYAH Peserta menjajal arung jeram di Sungai Ulu Manna, Bengkulu Selatan, Senin (16/5/2016).


BENGKULU, KOMPAS.com - Matahari sudah bergerak menuju ketinggian waktu, enam perahu karet dan puluhan dayung, pelampung, helm, dibagikan kepada puluhan tamu undangan dan pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Provinsi Bengkulu, Senin (16/5/2016).
Hari itu merupakan pelantikan pengurus FAJI Bengkulu masa bakti 2015 hingga 2019. Merupakan tawaran yang menantang dan rugi untuk ditolak saat KompasTravel diminta menjajal olahraga arung jeram di arus deras Sungai Ulu Manna, Desa Air Tenam, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Prosesi pelantikan pengurus FAJI berlangsung tak lama namun berjalan khidmat di sebuah desa kecil, perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan.
Suasana khas alam kuat terasa saat puluhan peserta arung jeram menuju sungai untuk memulai mengarungi Sungai Ulu Manna, panjang jalur ditempuh 10 kilometer. Bunyi deru arus terkesan ramah siang itu.
Sungai dengan lebar sekitar 20 hingga 25 meter tampak diapit belantara, dengan pohon berdiri cukup perkasa. Agak bergidik saat KompasTravel menempati satu perahu karet yang disediakan panitia.
Seorang instruktur dari komunitas jeram "Arus Sakti" mencoba menenangkan, menjelaskan bahwa prosedur keselamatan, terpenuhi, serta menyarankan menikmati pengarungan perdana itu. Helm sudah terpasang, pelampung cukup ketat memeluk tubuh, dan satu dayung kupegang.
KOMPAS.com/FIRMANSYAH Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, didampingi Ketua FAJI Bengkulu, Patriana Sosialinda, sebelum mengarungi Sungai Ulu Manna, Senin (16/5/2016).
Cukup riuh suasana saat beberapa peserta lain menaiki perahu karet masing-masing. Pengarungan dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Adrenalin mulai terpacu saat perahu karet yang ditumpangi mulai mengarah pada satu jeram berukuran sedang. Kode-kode dari skipper atau river guide harus diperhatikan, kapan saat mendayung, dan kapan saat menghentikan dayung. Hempasan pertama, perahu karet berisikan lima pengarung terhempas masuk dan berputar di jeram tersebut. Teriakan takut dari peserta terdengar di telinga, air mulai membasahi tubuh dan menampar wajah.
Belum lepas kepanikan pada hempasan di jeram pertama, jeram kedua telah menunggu, kali ini berukuran lebih besar, perahu karet yang kami tumpangi terasa melipat, dua pendayung di depan terpental ke belakang, beruntung sigap, dan berpegangan pada tali di perahu karet.
Dua jeram mengerikan pada pengarungan perdana mampu dilalui, mencoba membuang kepanikan, suguhan pemandangan alam di sisi sungai, dan beberapa air terjun kecil cukup menjadi obat mujarab, seekor elang tampak terbang di atas para pengarung menambah kesan liar olahraga itu.
Aroma ketakutan pada olahraga alam bebas itu mendadak sirna, tak ada lagi teriakan ketakutan saat mengarungi jeram-jeram yang lebih menakutkan lainnya, beberapa peserta mulai beradaptasi dan mengeluarkan teriakan penuh optimisme.
Memasuki kelokan sungai, perahu yang kami tumpangi masuk pada cekungan sungai dengan sulur-sulur pohon menghadang, sementara jeram tampak dalam dan berputar. Hempasan cukup keras dan membanting perahu kami. Dua pendayung pada bagian depan terhempas ke luar perahu.
KOMPAS.com/FIRMANSYAH Pengurus FAJI Bengkulu dan FAJI pusat berpose usai mengarungi jeram Sungai Ulu Manna, Bengkulu, Senin (16/5/2016).
Drama penyelamatan berlangsung dalam hitungan menit, dua pendayung dapat kembali dinaikkan ke atas perahu karet. Beberapa perahu juga tampak terlihat terbalik. Enam pengarung tampak bergelantungan di perahu karet. Berkat kesigapan dan ketangkasan, perahu berhasil dibalikkan dan para pengarung dapat kembali menaiki perahu karet.
Pukul 14.30 WIB, pengarungan mencapai titik finish dengan lintasan sepanjang 10 kilometer. Tak ada satu pun peserta mengalami cedera.
Sebelumnya dalam pelantikan, Ketua Harian Pengurus Besar FAJI, Amalia Yunita menyebutkan, olahraga arung jeram Indonesia telah menorehkan banyak prestasi di nasional bahkan internasional.
Terdapat tiga elemen yang dilakukan FAJI. Pertama olahraga dan prestasi, kedua wisata dan ketiga konservasi.
Amalia juga mengucapkan selamat kepada Ketua FAJI Provinsi Bengkulu, Patriana Sosialinda yang baru saja dilantik. Patriana adalah Wakil Wali Kota Bengkulu. "Ini pertama kalinya Ketua FAJI daerah yang perempuan," ujar Amalia disambut tepuk tangan peserta pelantikan.
Sementara itu Bupati Bengkulu Selatan, Dirwan Mahmud, dalam pelantikan tersebut mengungkapkan kegembiraannya dipilihnya Sungai Ulu Manna, sebagai tempat pelantikan FAJI Bengkulu.
"Kami akan ikut membantu perkembangan olahraga arung jeram di daerah ini, bahkan dalam bentuk anggaran secepatnya, karena ini berpotensi menjadi pendapatan daerah," demikian Dirwan Mahmud.
KOMPAS.com/FIRMANSYAH Ketua Harian PB Faji, Amalia Yunita, melantik Ketua FAJI Bengkulu, Patriana Sosialinda, Senin (16/5/2016).
Cukup gampang menuju lokasi jeram Sungai Ulu Manna, dari Kota Bengkulu perjalanan dapat ditempuh menggunakan moda darat dengan perjalanan sekitar empat jam menuju ibu kota Kabupaten Bengkulu Selatan, Manna. Dari Kota Manna perjalanan darat dapat ditempuh sekitar 1 jam menuju Desa Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Ada banyak fasilitas hotel, restoran untuk mencicipi kuliner. Bahkan rumah penduduk juga dapat dijadikan semacam peristirahatan jika anda berminat menjajal jeram di Sungai Ulu Manna dengan grade dua hingga tiga pada olahraga arung jeram.
Penulis : Kontributor Bengkulu, Firmansyah
Editor : I Made Asdhiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar