Desa Air Tenam Kecamata Ulu Manna menjadi desa perbatasan Provinsi Bengkulu-Sumatera Selatan. Berlokasi di jalan lintas, membuat desa ini tidak sulit dijangkau. Hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit dari Kota Manna. Belum lagi potensi wisata petualangan alam bebas menjadi daya tarik sendiri. Sayangnya, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah setempat. Simak laporannya?
Yunike Karolina, Ulu Manna
Bukan cerita baru lagi Sungai Air Manna bisa dijadikan lokasi arung jeram bagi pencinta rafting atau Olahraga Arus Deras (Orad). Rute arung jeram dimulai start di pekan Desa Air Tenam dan berakhir di Desa Batu Aji tak jauh dari Air Terjun Geluguran. Rute tersebut memakan waktu pengarungan 1,5- 3 jam tergantung metode pengarungan yang digunakan.
Wisatawan yang mencoba jalur Sungai Air Manna ini bukan hanya berasal dari Provinsi Bengkulu. Bahkan ada yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel), Yogyakarta dan Jakarta.
Wisatawan yang mencoba jalur Sungai Air Manna ini bukan hanya berasal dari Provinsi Bengkulu. Bahkan ada yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel), Yogyakarta dan Jakarta.
Sayangnya, wisata arung jeram atau orad ini belum mendapat perhatian serius dari Pemda BS untuk dikelola seperti diungkapkan Kepala Desa Air Tenam Fadli. Menurut Fadil, tak jauh dari Desa Air Tenam tepatnya di daerah Tanjung Sakti yang masuk Kabupaten Lahat, Sumsel, jalur pengarungan di Sungai Air Manna sudah ada pengelolanya dengan penawaran fasilitas untuk pengarungan.
“Untuk di BS sendiri, meskipun jalur pengarungan itu masih sama yaitu Sungai Air Manna, namun belum dikelola secara maksimal. Sedangkan untuk fasilitas, pemda baru memiliki 1 set perahu karet,” ujar Fadli.
Lanjut Fadli, selain potensi wisata arung jeram yang belum dikelola ada juga air terjun tiga tingkat yang menempuh jarak 1 jam perjalanan dari Desa Air Tenam. Kemudian ada juga goa batu di bukit batu yang jika dikelola ketiga-tiganya bisa ditawarkan sebagai paket wisata petualangan yang ada di Kabupaten BS.
“Itu harapan kita untuk Pemda BS agar mau mengelola tiga potensi wisata alam yang ada di desa kita. Karena memang desa kita ini sudah sering didatangi orang-orang yang mau mencoba jeram di Sungai Air Manna. Jika ini dikelola tentunya bukan hanya akan menjadi PAD bagi daerah tapi juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Fadli.(**)