Rabu, 12 November 2014

Mount Vulcano of Kaba Hills │Bukit Kaba - Bengkulu - Sumatran-Indonesia

Hamparan hijau di kaki Bukit Kaba benar-benar memanjakan mata, warna-warni buah dan sayur mayur yang tumbuh di sana membuat lansekap alam kian memikat dengan aktivitas ibu-ibu di tengah perkebunan sayur mayur. Panorama yang disuguhkan pun digenapi tampilan gunung api kembar dan gunung hitam yang telah padam.

Ada banyak gunung yang dapat di daki di Provinsi Bengkulu, seperti : Bukit Daun dan Bukit Kaba, gunung patah, gunung seblat dan gunung Hulu Palik. Namun Bukit Kaba yang lebih popular karena terkenal ramah untuk pendaki pemula. Letak gunung api ini berada Kabupaten Rejang Lebong dan kepahiang, merupakan kawasan resapan air untuk kedua kabupaten tersebut.


Pintu pendakian Bukit Kaba terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupuh Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Ketinggian puncak Bukit Kaba sekira 1.973 m dpl dimana terdapat kawah besar di ketinggian sekira 1.700 m dpl yang menyuguhkan pemandangan menarik. Rutenya pun sudah terarah meliputi dua jalur, yakni jalur tanah yang biasa digunakan untuk trekking dan jalur aspal yang bisa dilewati oleh ojek. Jalur aspal dibuat sejak 1994 untuk melancarkan petugas yang pulang pergi mengamati aktivitas gunung.

Ditinjau dari sejarah letusannya, Bukit Kaba adalah gunung api aktif tipe A, yaitu tipe gunung yang pernah meletus tahun 1600 sampai sekarang. Ada 8 kawah yang dimiliki gunung ini tapi 5 diantaranya tertutup vegetasi. Bukit Kaba senantiasa dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB) yang bisa ditemui di kaki gunung. Petugas akan menginformasikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat bahwa gunung ini aman atau tidak untuk didaki. Meskipun selama ini gunung menunjukkan pertanda baik-baik saja, Anda yang hendak naik disarankan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu ke pos penjaga.

Pos Pendakian ada di desa Sumber Urip, Talang Markisa, dari pos ini ada dua jalur, melalu jalur hutan dan jalur aspal yang dapat dilalu roda dua bahkan roda empat. Pendakian melalu jalur hutan, akan melewati sumber air panah alami, di jalur ini lebih landai, namun 1 km setelah itu ada namanyanya tebing cengen, disamping terjal, lincin jalurnya.

daerah ini bervegetasi hutan hujan tropis, jika anda pengamat satwa liar, di sekitar tebing cengeng ini sering ini terlihat siamang sedang bermain. berikutnya berlanjut melewati  punggungann hutan yang dilengkapi kemiringan tidak terlali ekstrem selama 20 jam. 

Jika sudah tiba di area kubah Bukit Kaba, Anda bisa menghela nafas panjang, meregangkan tubuh sejenak dan meluruskan kaki yang begitu letih. Dari situ, bersiaplah melalui 307 anak tangga untuk mencapai kawah dan puncak Bukit Kaba. Anda yang melewati jalur aspal pun harus menghadapi anak tangga tersebut setelah menaiki ojek selama 30 menit.

Dua puluh menit menapaki tangga akan terbayar setelah Anda melihat tiga buah kawah pada puncak Bukit Kaba. Asap yang mengepul dari dua kawah menandakan bahwa gunung ini masih aktif, satu kawah lain yang sudah mati tidak lagi mengeluarkan asap. Pagar-pagar yang bertengger di bibir kawah dibuat dengan maksud menjaga pengunjung agar tidak terjerembab ke dalam kawah.

Apabila Anda melihat buah-buahan atau bahkan sesajen di puncak kawah, ini merupakan pertanda bahwa Bukit Kaba masih dipercaya masyarakat  sebagai tempat menghaturkan doa. Mereka meminta banyak hal, mulai dari keselamatan hingga kesembuhan dari berbagai penyakit.
Bukit Kaba dari Sisi Selatan

Jangan ragu untuk mendaki ke Bukit Kaba walaupun Anda belum mengetahui banyak tentang informasinya. Ada Pokdarwis yang beranggotakan pria-pria Desa Sumber Urip, mereka siap membantu pendaki mengelola transportasi hingga konsumsi. Desa Sumber Urip dahulu menjadi kawasan transmigrasi bagi orang jawa, jadi wajar saja jika Anda akan menemukan banyak penduduk yang berbahasa Jawa di sini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar